Alamat : Jl. Adi Soemarmo No.37 Kartasura 57169 Sukoharjo Jawa Tengah | Facebook account : Sopana | Twitter account : @Sopana_smpn1kts | Tentang Kami Hubungi 0878 3619 6699 | SOPANA IS AMAZING | Terima Kasih Atas Kunjungan Anda | Admin :Ade Putra Pramuditya, Co-Ad :Aziz Ma'ruf Yustiawan
Se

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 April 2013

PUISI : ANAK JALANAN

ANAK JALANAN

Dua anak jalanan berjalan beriringan
Didampingi lelaki bertubuh kekar
Mereka berteriak meminta pertolongan
Pada ibu mereka yang sudah di angkut duluan

Dua anak malang tak bertuan
Meringis-ringis kesakitan
Ditarik oleh lelaki berbadan kekar
Tanpa ampun dan perikemanusiaan

Akhirnya mereka sampai di akhir perjalanan
Pos kecil di perempatan jalan
Dua anak itu terus memanggil nama ibu tersayang
Untuk meminta bantuan

Memang kasihan anak-anak itu
Bukannya diberi nasihat
Tapi malah digerutu habis-habisan
Oleh lelaki kekar tak berperikemanusiaan

Mereka pun mencoba menjelaskan
Seterang sang mentari
Seputih hati yang suci
Agar dapat terhindar dari jeruji besi

Lelaki itu luluh hatinya
Bagai es yang ditaruh di atas api
Lelaki takberperikemanusiaan itu berubah
Berubah menjadi lelaki ramah dan baik hati

Dua anak itu dapat pulang ke rumah kumuhnya
Di bawah jembatan penghubung kota-kota
Namun mata mereka kembali meneteskan air mata
Karena nama (ibu) yang mereka panggil, sudah tiada

 Penulis : Aziz Ma'ruf Yustiawan (1945)